Nama : ARDAVA WAFA FEDLY
Kelas : 1IAO6
NPM : 50419972
INDIVIDU,KELUARGA,
DAN MASYARAKAT
A. PENGERTIAN
INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang
artinya tak terbagi. Kata individu merupakansebutan yang dapat untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kataindividu bukan berarti
manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagaikesatuan
yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A.
Lysen.Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagaimahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputiraga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang
dapat membedakan antara individuyang satu dengan yang lain, sekalipun dengan
hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat
menangkap objek gerakan dari benda-bendaisi alam semesta atau perasaan yang
menyangkut dengan keindahan.
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan
manusia untuk mengembangkan diri,mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam
diri tiap manusia dan merupakan alat untukmencerna apa yang diterima oleh panca
indera.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk
sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yangdapat membantu manusia
untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebutmasyarakat.
A. PENGERTIAN
KELUARGA
Ki Hajar Dewantara
sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya
perkawinan pria dan wanita. Bahwa menurut beliau keluarga merupakan manifestasi
daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan
seksual suami isteri.
Dhurkeim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga
sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil
yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.
B. PENGERTIAN
MASYARAKAT
Dalam bahasa Inggris
masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial,
perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem
sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita
kemukakan beberapa definisi masyarakat sebagai berikut:
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur
yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok ataukumpulan manusia
tersebut.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Aspek individu,
keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan
pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu.
Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu
dapat mengekspresikan aspek sosialnya.
Lingkungan sosial yang
pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di
dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu,
melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam
rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu,
masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam
masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari
keluarganya.
KESIMPULAN
Manusia sebagai
individu tidak mungkin lepas atau hidup sendirian. Disinilah muncul istilah
manusia sebagai manusia sosial, dimana manusia tidak bisa hidup sendiri. Setiap
makhluk hidup mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, maka setiap makhluk
hidup saling bergantung.
Individu sendiri harus
membuat atau masuk ke dalam sebuah ruang lingkup sosial kecil yang disebut
sebagai keluarga. Kemudian, semakin bertumbuhnya individu, maka individu akan
keluar dan bersosialiasi dengan individu lainnya yang pada akhirnya menjadikan
suatu komunitas atau sebuah masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Nama : ARDAVA WAFA FEDLY
Kelas : 1IAO6
NPM : 50419972
INDIVIDU,KELUARGA,
DAN MASYARAKAT
A. PENGERTIAN
INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang
artinya tak terbagi. Kata individu merupakansebutan yang dapat untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kataindividu bukan berarti
manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagaikesatuan
yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A.
Lysen.Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagaimahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputiraga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang
dapat membedakan antara individuyang satu dengan yang lain, sekalipun dengan
hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat
menangkap objek gerakan dari benda-bendaisi alam semesta atau perasaan yang
menyangkut dengan keindahan.
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan
manusia untuk mengembangkan diri,mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam
diri tiap manusia dan merupakan alat untukmencerna apa yang diterima oleh panca
indera.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk
sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yangdapat membantu manusia
untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebutmasyarakat.
A. PENGERTIAN
KELUARGA
Ki Hajar Dewantara
sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.
Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya
perkawinan pria dan wanita. Bahwa menurut beliau keluarga merupakan manifestasi
daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan
seksual suami isteri.
Dhurkeim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga
sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil
yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.
B. PENGERTIAN
MASYARAKAT
Dalam bahasa Inggris
masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial,
perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem
sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita
kemukakan beberapa definisi masyarakat sebagai berikut:
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur
yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok ataukumpulan manusia
tersebut.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Aspek individu,
keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa
dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan
pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu.
Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu
dapat mengekspresikan aspek sosialnya.
Lingkungan sosial yang
pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di
dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu,
melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam
rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu,
masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam
masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari
keluarganya.
KESIMPULAN
Manusia sebagai
individu tidak mungkin lepas atau hidup sendirian. Disinilah muncul istilah
manusia sebagai manusia sosial, dimana manusia tidak bisa hidup sendiri. Setiap
makhluk hidup mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, maka setiap makhluk
hidup saling bergantung.
Individu sendiri harus
membuat atau masuk ke dalam sebuah ruang lingkup sosial kecil yang disebut
sebagai keluarga. Kemudian, semakin bertumbuhnya individu, maka individu akan
keluar dan bersosialiasi dengan individu lainnya yang pada akhirnya menjadikan
suatu komunitas atau sebuah masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Nama : ARDAVA WAFA FEDLY